Sabtu, 16 Maret 2013


MEMBEDAKAN MURAI BATU SUMATERA & BORNEO





SUMATERA vs BORNEO   







Banyak penghobi yang bingung mengidentifikasi murai batu dari Borneo dan Sumatera, jika tidak sedang berbunyi. Kalau dalam kondisi berbunyi, memang mudah membedakannya, yakni dengan melihat pengembangan bulu pada body.
Untuk murai batu borneo, secara umum mengembangkan bulu sampai hampir menyerupai bola (bulat) dimulai dari bulu bawah leher sampai dubur. Sedangkan murai batu Sumatera tidak mengembangkan bulu, atau kalau mengembangkan bulu hanya sebatas perut ke bawah.
Jadi memang, burung murai batu Sumatera pun ada yang mengembangkan bulu ketika bernyanyi, tetapi hanya mengembang pada bagian perut ke bawah.
Lantas bagaimana membedakannya kalau sedang tidak berbunyi?
Anda bisa melihat dari rona warna coklat di bagian dada sampai dubur. Burung murai batu borneo warna coklatnya cenderung kekuning-kuningan/ cerah. Sedangkan untuk murai batu sumatera agak gelap.
Sedangkan untuk burung yang masih muda/trotol tetapi panjang ekornya sudah mencapai sekitar 3 cm, bisa dilihat dari jarak antara ujung bulu ekor yang putih dengan yang hitam. Untuk burung murai batu borneo, ujung ekor putih dan hitam cederung dekat. Sedangkan murai batu sumatera, cenderung jauh; atau ekor yang berwarna hitam terlihat tumbuh pesat meninggalkan bulu putih.
Jarak antara ujung ekor hitam dan putih ini juga bisa untuk menandai apakah seekor murai batu berasal dari Kalimantan atau Sumatera ketika dia dalam masa mabung. Pertumbuhan bulu putih dan hitam hampir sama pada murai batu borneo, sedangkan pada murai batu sumatera, bulu hitam lebih pesat tumbuhnya.
Meski demikian, tips di atas tidak mutlak kebenarannya karena hal itu berdasar informasi dan ciri2 secara umum yang diketahui selama ini..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.